Alquran Harus Dimuliakan
Dilansir Almanhaj.or.id, Ustadz Abu Sauda Eko Mas'uri menerangkan Alquran memiliki kedudukan yang tinggi. Alquran merupakan wahyu dari Rabbul-'alamin, penguasa alam semesta, Dzat yang Mahakuasa atas segala sesuatu, yaitu Allah Tabaraka wa Ta'ala.
Alquran diturunkan kepada manusia paling agung dan mulia semenjak Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia yang pertama hingga terakhir. Pemimpin sekaligus pemimpin para nabi dan rasul. Beliau adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Alquran diturunkan dengan perantara makhluk yang taat kepada Allah, yaitu malaikat, bahkan merupakan malaikat terbaik dan pemimpin para malaikat. Dialah Malaikat Jibril.
Alquran juga diturunkan pada waktu yang sangat mulia, yaitu bulan Ramadhan. Bahkan malam diturunkan Alquran merupakan Lailatul-Qadr, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Kemuliaan lainnya dari Alquran yaitu akan tetap terjaga kemurniaannya hingga hari kiamat. Dan, masih banyak lagi keistimewaan yang terdapat dalam kitab suci Alquran.
Setelah mengetahui kedudukan Alquran tersebut, maka wajib memuliakannya. Berikut ini beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam rangka memuliakan Alquran:
1. Membaca dan menghafalkannya
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ…
"Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya." (Hadits riwayat Muslim)
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam riwayat hadits yang lainnya:
لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَ لاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
"Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf. Akan tetapi alif adalah satu huruf, lam adalah satu huruf, dan mim adalah satu huruf." (HR Tirmidzi)
2. Mentadaburi dan mempelajarinya
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
"Maka, apakah mereka tidak memperhatikan Alquran, ataukah hati mereka terkunci?" (Quran Surat Muhammad Ayat 24.
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS Shad: 29)
3. Mengajarkannya kepada orang lain
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَّةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara, (yaitu) shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari)
4. Mengamalkannya
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Sesungguhnya kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan." (QS Ath-Thur: 16)
جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan." (QS Al Waqiah: 24)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)