APAKAH Arab Saudi memperingati Maulid Nabi? Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Di momen tersebut banyak masyarakat Muslim di seluruh negara memperingati dengan penuh sukacita. Mereka menggelar beberapa kegiatan.
Di Indonesia sendiri peringatan Maulid Nabi digelar cukup meriah. Ada yang mengadakan kegiatan lomba, pawai, dan lain sebagainya.
Tapi peringatan hari lahir Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam justru dilarang di Arab Saudi. Hal itu dikarenakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menganggap peringatan kelahiran Rasulullah termasuk praktik takhayul dan bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Dilansir YouTube Ali Mustofa, ia menjelaskan zaman dahulu perayaan maulid Nabi sangat meriah. Saat itu, Arab Saudi masih dikuasai oleh pemerintahan sebelum Raja Saud.
Setelah itu, Raja Saud bersama ulama Muhammad bin Abdul Wahab tidak boleh menyelenggarakannya karena tidak sesuai sunnah. Akhirnya ulama Sunni dan Sufi bergeser ke Maroko, Afrika, Yaman, Baghdad, India, Suriah, dan negara lainnya.
Menurut Ali Mustofa, tidak ada perayaan maulid yang salah. Sebab saat memperingati hari itu, acara yang diselenggarakan pun sangat positif.
Seperti membaca surat Nabawi, menceritakan akhlak Nabi dan sahabatnya, menceritakan perjuangan Nabi, ada doa dan sedekah, membaca Alquran, dan lain sebagainya.
Ia menjelaskan kalau hingga saat ini Arab Saudi masih menggelar Maulid Nabi. Biasanya diselenggarakan oleh ulama atau komunitas asyariah yang tidak dikomandani negara.
"Ulama-ulama mengamankan Tauhid Maturidiah, ke daerah Yaman, Mesir, Afrika, sampai ke Indonesia. Sekarang di Inggris, Jerman, dan Amerika perayaan maulid besar-besaran," pungkasnya.
Allahu a'lam.
(Hantoro)