JAKARTA - Bulan Syaban adalah bulan yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Bulan Syaban kerap dimanfaatkan umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk puasa sunnah.
Namun, muncul pertanyaan, apakah diperbolehkan berpuasa di bulan Syaban? Berikut ulasannya, sebagaimana dihimpun Okezone pada Selasa (14/1/2025):
Para ulama sepakat, berpuasa di bulan Syaban adalah sunnah. Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan ini sebagaimana diriwayatkan Aisyah r.a. dalam hadist.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa penuh pada bulan lain kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa lebih banyak daripada di bulan Syaban.” (HR. Bukhari No. 1969, Muslim No. 1156).
Bulan Syaban sering disebut sebagai bulan diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadist diriwayatkan Usamah bin Zaid ra, Rasulallah menyebutkan:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Itu adalah bulan yang sering dilupakan manusia antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat sementara aku dalam keadaan berpuasa."(HR. An-Nasa’i No. 2357, Ahmad No. 21753).
Puasa di bulan Syaban juga menjadi latihan spiritual untuk menyambut bulan Ramadhan, sehingga fisik dan mental sudah terbiasa dengan ibadah puasa.