ADA 3 skema pergerakan jamaah Indonesia saat puncak haji 2025 di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, jamaah akan berangkat ke Armuzna berdasarkan syarikah dan markaz.
"Pengelompokan jamaah dilakukan berdasarkan data syarikah dan lokasi markaz-nya," kata Hilman Latief dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Senin (2/6/2025).
Lantas, apa saja tiga skema pergerakan jamaah? Pertama adalah skema reguler yang melibatkan 67 persen dari jamaah haji Indonesia, yakni sekira 136.000 orang.
Skema kedua menggunakan sistem Murur, yang mana melibatkan 67.000 jamaah. Skema Murur adalah sistem yang mengizinkan jamaah berangkat dari Arafah menggunakan bus tanpa harus bermalam di Muzdalifah. Nantinya bus hanya melintasi Muzdalifah untuk langsung menuju Mina.
"Ini kami siapkan untuk efisiensi dan kenyamanan jamaah," lanjut pria berusia 49 tahun ini.
Skema terakhir adalah tanazul, yang mana diikuti 37.000 jamaah. Melalui skema ini, jamaah tidak perlu bermalam di tenda-tenda Mina. Setelah melempar jumrah di Jamarat pada 10 Dzulhijjah atau Jumat 6 Juni 2025, jamaah akan bermalam di hotel yang berada di wilayah Syisyah dan Raudhah, Makkah.
Satu lagi, hanya jamaah lanjut usia (lansia), disabilitas dan sakit yang diizinkan mengikuti skema murur dan tanazul. Di luar itu, jamaah akan mengikuti skema reguler.
Safari wukuf di Arafah merupakan layanan khusus yang diberikan kepada jamaah haji yang sakit atau tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah secara mandiri. Jamaah akan diangkut dengan mobil (atau untuk melakukan wukuf di Padang Arafah. Safari wukuf bertujuan supaya jamaah tetap dapat menjalankan rukun haji, yaitu wukuf, walaupun tidak dalam kondisi sehat atau mampu berjalan
"Tujuannya memastikan ibadah tetap aman dan layak dijalankan," kata Hilman.
Pergerakan jamaah dari Makkah ke Arafah dibagi tiga gelombang. Pergerakan terakhir berangkat pada 8 Dzulhijjah atau Rabu 4 Juni 2025 pukul 23.59 Waktu Arab Saudi (WAS).
Sementara itu, jamaah murur bergerak dari Arafah ke Mina pada 9 Dzulhijjah atau Kamis 5 Juni 2025 pukul 19.00 WAS. Sementara itu, jamaah reguler berangkat ke Muzdalifah pada Kamis 5 Juni 2025 pukul 22.00 WAS.
Nantinya dari Muzdalifah ke Mina, jamaah menggunakan angkutan transportasi sistem taraddudi hingga menjelang Subuh. Setelah itu, jamaah akan kembali ke Makkah secara bertahap. “Kami terus konsolidasikan data agar tidak ada jemaah tercecer,” kata Hilman.
Hilman Latief juga menegaskan tidak boleh ada jamaah yang terabaikan. Petugas haji Indonesia akan menyisir hotel-hotel di Makkah saat pendorongan terakhir jamaah ke Arafah berakhir.
(Ramdani Bur)