Khutbah Jumat: Sedekah, Raih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Jum'at 19 September 2025 08:05 WIB
Khutbah Jumat: Sedekah, Raih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat (Ilustrasi/Okezone)
Share :

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah 

Sedekah adalah amal ibadah yang tidak mengenal waktu. Kapan pun dan di mana pun, Islam selalu menganjurkan umatnya untuk bersedekah dalam segala kondisi. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 274, Allah SwWT berfirman:

   الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ   

Artinya: “Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.” (QS. Al-Baqarah [2]: 274)   

Menurut Sayyid Muhammad Thanthawi dalam kitab al-Tafsirul Wasith, juz I, halaman 629, ayat di atas mengandung pujian bagi orang-orang yang bersedekah tanpa mengenal waktu dan kondisi. Mereka melakukan sedekah dalam semua kondisi, baik siang maupun malam, secara sembunyi maupun terang-terangan. Hal ini tidak lain adalah karena keimanan yang telah mengakar kuat dalam hati mereka.   

Dalam kitab Zahratut Tafasir, juz II, halaman 1038, Syaikh Abu Zahrah mengatakan: 

  وَلَقَدْ قَالُوا: إِنَّ تَقْدِيمَ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارِ، وَالسِّرِّ عَلَى الْعَلَانِيَةِ، فِيهِ إِيمَاءٌ إِلَى أَنَّ الْأُولَى الْإِخْفَاءُ وَالسِّتْرُ؛ وَإِنَّ ذَلِكَ وَاضِحٌ؛ لِأَنَّ فِي الْإِخْفَاءِ وَالسِّتْرِ احْتِيَاطًا لِلنَّفْسِ وَصَوْنًا لَهَا عَنْ كُلِّ مَا يُؤَدِّي إِلَى الرِّيَاءِ   

Artinya: “Sungguh, ulama berpendapat bahwa (dalam ayat tersebut) mendahulukan malam atas siang dan sir (sembunyi-sembunyi) atas terang-terangan memberikan indikasi bahwa yang paling utama dalam bersedekah adalah secara sembunyi-sembunyi. Hal itu jelas, karena sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dapat menjaga seeorang dari hal-hal yang menyebabkan timbulnya riya’.”   

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah 

Bersedekah secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan sama-sama dianjurkan dalam agama. Keduanya memiliki keutamaan masing-masing sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Maka dari itu, Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin juz I, halaman 228 menjelaskan, perbedaan pendapat mengenai mana yang lebih utama antara sedekah sir (sembunyi-sembunyi) atau terang-terangan bukan dalam ranah yang substanial.    

Namun, hal itu kembali kepada individu masing-masing. Jika kita khawatir riya manakala sedekah secara terang-terangan, maka sedekah sir lebih utama. Namun, jika dengan sedekah terang-terangan dapat memberikan manfaat lebih, misalnya memotivasi orang lain untuk bersedekah, dan kita mampu membentengi hati dari riya, maka itu lebih utama daripada sedekah secara sembunyi-sembunyi.   
Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah 

Lantas apa ganjaran bagi orang yang gemar bersedekah? Dalam Surat Al-Baqarah ayat 274 di atas, setidaknya ada tiga janji Allah SWT bagi orang-orang yang sering menginfakkan hartanya siang dan malam, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.   

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya