Maka Allah berfirman kepadanya, “Wahai anak Adam, apa yang bisa menghentikanmu dariku? Apakah kamu akan puas jika Aku memberimu dunia dan seisinya?” Ia menjawab, “Wahai Tuhanku, apakah Engkau mengejekku padahal Engkau adalah Tuhan semesta alam?”
Di titik ini, Rasulullah tertawa di hadapan para sahabat yang mendengarkan kisah tersebut. Mereka pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab:
مِنْ ضِحْكِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حِينَ قَالَ أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّى وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ فَيَقُولُ إِنِّى لاَ أَسْتَهْزِئُ مِنْكَ وَلَكِنِّى عَلَى مَا أَشَاءُ قَادِرٌ
Artinya, “Karena Tuhan semesta alam tertawa ketika hamba itu berkata, ‘Apakah Engkau mengejekku, padahal Engkau Tuhan semesta alam?’ Maka Allah berfirman, ‘Aku tidak mengejekmu, tetapi Aku Mahakuasa atas apa pun yang Aku kehendaki’.”
Kisah di atas merupakan bagian dari sabda Rasulullah. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran darinya.
(Rahman Asmardika)