JAKARTA- Gara-gara makam tergenang air, beberapa warga berdoa di atas jembatan di Kampung Apung RW 01, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Hal itu terjadi karena sebanyak 3.810 makam digenangi air di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kapuk Teko atau dikenal disebut Kampung Apung.
Menurut seorang peziarah, Agus (39) dirinya bersama adiknya kerap berziarah ke makam ibunya yang sudah digenangi air setiap tahunnya. "Ya setiap tahun selalu begini. Berdoa di atas jembatan ini, mau bagaimana lagi kuburannya banjir," ujar Agus, Rabu (30/7/2014).
Kata dia, dirinya senang ketika Pemerintah Jakarta Barat ingin memindahkan ribuan makam tersebut ke TPU Tegal Alur. Namun, melihat kondisi saat ini, dia pesimistis rencana tersebut akan segera terwujud dalam waktu dekat. "Saya dulu sempat ke sini, kuburannya sudah kering pas di edot dan makam ibu saya terlihat, tapi pas ke sini lagi udah banjir," tutupnya.
Sementara itu, Tokoh masyarakat Kampung Apung, Juhri menambahkan, selama bulan suci Ramadhan ribuan makam tidak kembali terurus dengan baik. "Pemerintahnya yang tidak serius, makanya kuburannya kebanjiran lagi," ketusnya.
Seharusnya, lanjut dia, pemerintah harus bertindak cepat untuk memindahkan ribuan makam yang sudah digenangi oleh air. "Kalau banjir begini, kerjanya dari pertama lagi, nyedot air lagi, ngeringin lagi. Sia-sia kerja jadinya, buat apaan ngeringin dari jauh-jauh hari. Buang-buang duit saja," lanjutnya.
Juhri pun menambahkan, penutupan pendaftaran ahli waris makam pada 4 Agustus 2014. Namun, dari 3.810 makam, baru sekira 200-300 ahli waris yang mendaftar untuk pemindahan makam tersebut.
(Stefanus Yugo Hindarto)