Menurutnya, para calo memang mengincar jamaah yang terlihat ingin mencium Hajar Aswad. Dia menganalogikan jamaah seperti berjalan di gurun pasir yang panas, sehingga ketika ada penjual minuman maka berapa pun harganya akan dibeli.
"Begitu sudah mencium, baru ada balas jasa yang kadang-kadang menyulitkan karena merasa sudah membantu maka harga menjadi seenaknya saja," ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, para calo tidak sendirian melainkan minimal 3 orang. Ada yang bertugas menjaring jamaah, ada juga yang sudah berdiri depan Kakbah. Kemudian 2 orang lainnya sudah di posisi menggiring Hajar Aswad.
"Mereka, biasanya mengincar jamaah lansia yang tidak berjalan dengan cepat," ujarnya.
(Rizkie Fauzian)