Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pendakian Terjal dan Kesetiaan Siti Khadijah yang Melekat di Gua Hira

Rani Hardjanti , Jurnalis-Kamis, 14 September 2017 |06:50 WIB
Pendakian Terjal dan Kesetiaan Siti Khadijah yang Melekat di Gua Hira
Suasana di Gua Hira. (dok MCH)
A
A
A

"Pada awalnya Nabi Muhammad SAW itu mimpi melihat cahaya putih dari kejauhan. Cahaya itu makin lama makin mendekat hingga masuk ke dalam jiwa nabi," ujar Konsultan Bimbingan Ibadah Haji PPIH, Prof Aswadi, kepada Okezone.

Mimpi itu, lanjutnya, mendorong Nabi Muhammad SAW selalu ingin berkhalwat (menyendiri).

"Nah keinginan inilah yang mendorong Siti Khadijah untuk menunjukkan kepedulian kepada suaminya. Apa yang diinginkan suaminya, dalam kondisi yang jauh pun dilakukan," ujarnya.

Karena keinginan kuat dalam mendampingi dan membantu perjuangan Nabi itulah kemudian Siti Khadijah bisa mendaki bukit terjal. Tidak hanya sebatas perlindungan dalam hal konsumsi, namun juga perjuangan Siti Khadijah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

"Karena Nabi Muhammad SAW itu awalnya kan belum kelihatan mendapatkan kemuliaan dan keagungan di mata banyak orang," jelas Guru Besar IAIN Sunan Ampel ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement