Selain itu beberapa hal juga tidak luput dari daya kritis dan kreasi Dirjen yang dikenal gesit ini. Pengkloteran jemaah akan disempurnakan, sistem sewa hotel akan diperbaiki, penempatan jemaah berbasis zonasi asal daerah sekaligus menu makan yang akan disesuaikan dengan daerah asal jemaah. Layanan kesehatan, peningkatan koper jemaah, pengembangan sistem pelaporan berbasi teknologi informasi, serta strategi manajemen krisis juga akan digarap serius oleh Kemenag.
"Evaluasi ini tidak lepas dari petas masalah dan kendala implementasi 10 inovasi haji 2018 untuk membuat rekomendasi rencana aksi inovasi 2019," tutur Nizar.
Dia mencontohkan seperti layanan fast track yang berjalan baik tapi belum diikuti kebijakan transportasi jamaah dari bandara ke hotel sehingga jemaah dan koper bagasi tercampur antar rombongan. Kemenag merencanakan layanan fast track akan dilakukan untuk semua embarkasi dengan penyempurnaan layanan turunan lainnya.
(Hantoro)