BANYAK muslim yang mimpi bisa mati syahid seperti yang terjadi baru-baru ini di Selandia Baru. Meninggalnya Muslim dalam keadaan setelah Salat Jumat merupakan kematian syahid akhirat.
“Korban yang meninggal akibat perbuatan teroris memperoleh pahala mati syahid akhirat dan surga sebagai balasannya,” ujar Ustaz Muhammad Ilham, penyuluh di Kementerian Agama Kantor Solo, kepada Solopos.com di Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis, 21 Maret 2019.
Menurutnya, mati syahid merupakan seseorang yang meninggal dalam keadaan membela agama Islam. Namun, apabila meninggal dalam keadaan tidak membela agama bukan merupakan mati syahid yang sesungguhnya.
Baca Juga: PBNU: Bom Sri Lanka Kejahatan Kemanusiaan dan Bertentangan dengan Ajaran Agama
“Seperti zaman Rasulullah dalam berbagai perang seperti Perang Badar dan Uhud para sahabat dan umat Islam yang gugur merupakan mati syahid. Syahid itu dari kata syahadat atau menyaksikan, secara estimologi syahid itu orang yang dapat menyaksikan. Menyaksikan dalam hal ini pahalanya, ketika meninggal dapat melihat surga, malaikat yang menjemputnya, atau bahkan melihat perjuangannya. Ini kematian idaman bagi seluruh umat Islam,” ujar Ustaz Ilham.
Menurutnya, zaman dahulu ada seorang sahabat Nabi bernama Kalid bin Walid yang berperang melawan musuh Islam namun sangat menyesal karena ia tidak gugur di medan pertempuran. Sedangkan luka-luka yang dideritanya sangat parah. Di zaman Nabi, seluruh Muslim mengorbankan jiwa dan hartanya demi agama yang bertujuan untuk mati syahid.