Menurut Ustadz Drs. KH. Hasan Bisri, doa ini dapat membuat lisan terjaga dan hati terasa lapang untuk menyampaikan pendapat. Nabi Musa mengucapkan doa ini ketika menghadapi Raja Firaun karena ia merupakan orang yang lidahnya tidak fasih seperti adiknya, Nabi Harun.
"Makanya beliau mohon kepada Allah SWT supaya diberikan kelancaran dalam berbicara. Dalam Islam tatkala mau berbicara di hadapan orang supaya hati lapang, menyampaikan bisa mudah diterima oleh banyak orang, lidahnya enggak kaku dijaga oleh Allah SWT," imbuh Ustadz Hasan.
Selain itu, doa ini bisa menjaga omongan seseorang. Sebab bagaimanapun lidah itu tidak bertulang sehingga perkataan apapun bisa meluncur. Dengan mengucapkan Doa Nabi Musa, diharapkan terhindar dari hal-hal yang perkataannya menghujat maupun memfitnah.
"Kita mudah untuk berkata-kata apapun, kalau tidak terkontrol yang ada emosi. Doa ini bisa menjadi salah satu doa agar omongannya tidak sembarangan," tandas Ustadz Hasan.
(Helmi Ade Saputra)