Sebagai gantinya, prosesi yang dulu juga pernah diikuti Presiden Jokowi saat menjadi Walikota Solo, diganti dengan cara dikirab. Untuk kali ini, peran tersebut diberikan kepada KGPH Mangkubumi putra SISKS Pakubuwono XIII yang dalam kirab menunggang kuda.
Rombongan kirab berangkat dari Kantor Kelurahan Pucangsawit ke timur sampai TSTJ. sekira 400 peserta termasuk Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakilnya, Achmad Purnomo ikut dalam kirab.
Pantauan Okezone, setibannya di TSTJ, Walikota dan Wakil Walikota yang menunggang kereta kencana dan berbusana lurik ini langsung menyebar uang koin pada warga yang sudah menanti jalannya kirab.
Wargapun saling berebut uang koin yang dibagikan. Setibannya di TSTJ, fragmen sendratari menggambarkan pertempuran Joko Tingkir dan kawanan buaya saat mengarungi sungai bengawan solo pun digelar di kolam kecil yang letaknya di tengah danau buatan kawasan TSTJ.
Setelah memenangkan pertarungan, buaya - buaya yang telah takluk ini kemudian membantu Joko Tingkir mendorong rakit bambu menyeberang sungai.
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang mengaku baru pertama kali ikut kirab Syawalan di TSTJ mengatakan, kegiatan kirab merupakan salah satu upaya Pemkot mengembangkan TSTJ agar jadi tujuan wisata.
"Kirab berupa gunungan (hasil bumi dan ketupat) bemakna sebuah proses sebelum puncak tertinggi keberhasilan harus melalui perjalanan. Sekarang filosofinya bukan lagi alon - alon waton kelakon (pelan-pelan asal terlaksana- Red), tapi adalah hati - hati tidak boleh takut. Jadi dalam melakukan apapun kita harus hati -hati dan jangan takut," terangnya
Setelah ditutup do'a oleh seorang ulama keraton, pengunjung yang sudah tak sabar menunggu, kemudian langsung mendekat ke panggung tempat gunungan ketupat berada. Ketupat-ketupan serta Gunungan yang sudah dipersiapkan dalam kirab syawalan langsung disebar.
(Muhammad Saifullah )