"Berkatalah Ibrahim, `sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku, sesungguhnya Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.'" (QS Al-Ankabut: 26).
"Maka keluarkanlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa, `ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.'" (QS Al-Qashash: 21).
Hijrah maknawiyah dibedakan menjadi empat, yaitu hijrah i'tiqadiyah (hijrah keyakinan), ketika seorang Muslim mencoba meningkatkan keimanannya agar terhindar dari kemusyrikan.
Kedua, hijrah fikriyah (hijrah pemikiran), ketika seseorang memutuskan kembali mengkaji pemikiran Islam yang berdasar pada sabda Rasulullah dan firman Allah demi menghindari pemikiran yang sesat.
Ketiga, hijrah syu'uriyyah adalah berubahnya seseorang yang dapat dilihat dari penampilannya, seperti gaya berbusana dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hijrah ini biasa dilakukan untuk menghindari budaya yang jauh dari nilai Islam, seperti cara berpakaian, hiasan wajah, rumah, dan lainnya.
Terakhir adalah hijrah sulukiyyah, hijrah tingkah laku atau kepribadian. Hijrah ini digambarkan dengan tekad untuk mengubah kebiasaan dan tingkah laku buruk menjadi lebih baik, seperti orang yang sebelumnya selalu mencuri berubah menjadi pribadi yang berakhlak. Yuk! Kita perdalam ilmu agama kita agar hijrah kita tidak menjadi hijrah palsu.
(Muhammad Saifullah )