Dalam hadits lain, Rasulullah menegaskan, berhijrah berarti meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.
“Seorang Muslim ialah orang yang Muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, sebenarnya tak boleh membangunkan pacar untuk salat Tahajud sebab dalam Islam ini tak ada istilah pacar. Pemuda yang hijrah mengakunya sering ta'aruf bukan pacaran.
"Chasing-nya ta'aruf, chanel-nya pacaran. Pacaran apa nih? Pacaran syariah Pak. Oh, dibaginya ada konvensional. Pacaran syariah, bangunkan salat Tahajud, ngajak taraweh,la talbisul-haqqa bil-batili, jangan kau campur yang haq dengan yang bathil," terang Ustad Abdul Somad.
Pacaran tidak lepas dari tindakan menerjang larangan Allah SWT. Pacaran bermula dari memandang lawan jenis kemudian timbul rasa cinta dan berusaha ingi memilikinya.
Entah dengan cara kirim SMS, surat cinta, telepon, atau yang lainnya. Setelah itu terjadilah saling bertemu, bertatap muka, menyepi dan saling bersentuhan sambil mengungkapkan rasa cinta dan sayang.