Seorang perempuan masuk neraka gara-gara seekor kucing. Ia mengikat kucing tersebut hingga kelaparan. Menyiksa binatang merupakan dosa besar dalam Islam.
“Seorang perempuan masuk neraka gara-gara seekor kucing, dia mengikat kucing tersebut, lalu tidak memberi makan dan tidak pula membiarkannya memakan seranggga tanah,” sabda Nabi Muhammad SAW.
(Foto: Pixabay)
Nabi Muhammad merupakan orang yang sangat halus, lembut, dan penuh kasih sayang kepada semuanya. Bukan hanya kepada umat manusia saja, tetapi juga kepada seluruh makhluk Allah di muka bumi ini termasuk kepada binatang.
Seperti dilansir NU Online, beliau termasuk orang yang sangat menyayangi binatang. Tidak rela dan akan langsung menegur jika ada orang yang mempermainkan dan menyakiti salah satu makhluk ciptaan Allah itu.
Sifat kasih sayang Nabi Muhammad sudah ditegaskan Allah di dalam QS at-Taubah ayat 128. Di situ disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang penyantun dan penyayang.
Juga dalam QS al-Anbiya ayat 107: "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." Di sini jelas bahwa Nabi Muhammad adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan manusia saja.
Banyak riwayat yang menceritakan tentang sikap kasih sayang Nabi Muhammad pada binatang. Di antaranya beliau memberi makan hewan-hewan piarannya sendiri, memotong kain bajunya manakala kucingnya tidur di atasnya sehingga kucingnya tidak terbangun dari tidurnya. Ia juga tidak segan-segan menegur sahabatnya yang menyakiti dan tidak memberi makan hewan peliharannya.
Menariknya, kasih sayang Nabi Muhammad pada binatang tidak diskriminatif. Tidak hanya tertuju pada hewan yang boleh dan halal di makan saja, namun beliau juga mencurahkan kasih sayangnya pada hewan yang tidak boleh dimakan. Juga pada binatang yang diharamkan sekalipun seperti anjing.
Dalam kitab al-Maghazi karya al-Waqidi, seperti dikutip dari buku Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim (Abdul Mun’im al-Hasyimi, 2018), Nabi Muhammad pernah ‘menyelamatkan’ seekor anjing yang sedang menyusui anak-anaknya.