Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perjuangan Sannah, Petinju Muslimah dengan Disabilitas

Ayu Dita Rahmadhani , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2019 |14:00 WIB
Perjuangan Sannah, Petinju Muslimah dengan Disabilitas
Sannah saat bertanding (Foto: Al Araby)
A
A
A

Sannah seorang Muslim Pakistan berusia 25 tahun. Ia lahir dan besar di Glasgow, Skotlandia. Dia menderita Myasthenia Gravis, penyakit neuromuskuler autoimun kronis yang menyebabkan kelemahan otot.

Ia juga memiliki albinisme yang menyebabkan kulitnya memutih dan menimbulkan masalah penglihatan. Namun dibalik kekurangannya, Sannah juga merupakan lulusan universitas, pekerja amal, penyiar radio, dan petinju Muslim yang berhijab.

 Ring tinju

(Foto: Vector Stock)

Sannah pertama kali tertarik dengan tinju ketika badan amal tempat ia bekerja meluncurkan kelas tinju khusus wanita untuk mempromosikan pemberdayaan wanita serta kesehatan positif dalam Komunitas Asia dan Muslim Glasgow.

Sebagai wakil perempuan dari badan amal pada saat itu, menjadi tugas Sannah untuk mempromosikan dan mengelola operasional kelas.

Dikutip dari The New Arab, pada (8/7/2019), Sannah mengatakan, ini pilihan tepat untuk mengambil bagian dan ia menyadari sejak awal bahwa ia tidak hanya menikmatinya tetapi ia juga mahir.

Sannah menambahkan, ia selalu menjadi orang yang aktif dan sporty terlepas dari bagaimana kesehatannya membatasi hal tersebut.

"Saya tidak pernah pandai dalam olahraga tim karena saya tidak bisa mengimbangi orang lain. Tetapi olahraga tinju pada dasarnya adalah olahraga yang dilakukan sendirian di mana Anda harus mengandalkan diri sendiri," tambahnya.

Ini membuat Sannah lebih mudah untuk menikmatinya daripada olahraga lain. Sebab ia tidak perlu merasa bersalah karena mengecewakan orang lain atau sedih bahwa dia tidak memiliki kemampuan secepat rekan timnya.

Selama enam minggu pelatihan intensif sebelum pertandingan, Sannah melatih semuanya mulai dari teknik tinju, stamina, penguatan otot dan kebugaran umum.

"Pelatih saya tahu bahwa saya memiliki gangguan penglihatan dan memiliki penyakit pelemahan otot. Awalnya melalui email, saya diberi tahu bahwa saya tidak akan bisa bertarung," ungkap Sannah.

"Tetapi saya berusaha untuk menemuinya secara langsung dan meyakinkannya bahwa saya cukup termotivasi untuk melakukannya. Kami mencapai kesepakatan bahwa saya dapat mengambil bagian dalam pelatihan, tetapi jika pada suatu saat dia pikir saya tidak siap maka saya harus menerima keputusannya dan tidak menolak."

Demi alasan keamanan, Sannah harus melakukan pemeriksaan medis dengan dokter, dan diperingatkan untuk mendengarkan tubuhnya dan berhenti jika perlu.

Pertarungan tersebut tidak termasuk pukulan di kepala dan waktu ronde dipersingkat karena itu adalah pertarungan pameran untuk memperkenalkan Sannah ke ring tinju.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement