Doa ini bersumber dari Al-Qur’an, surat Az-Zukhruf [43] 13-14:
لِتَسْتَوُوا عَلَىٰ ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Artinya : “Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: ‘Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami’.”
Dilengkapi dengan :
بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Artinya : “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi 5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156.)
Mengapa harus membaca doa-doa seperti itu? Insya Allah, agar perjalanan kita dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya. Selain itu, ini adalah bentuk kepasrahan kita pada Sang Pencipta. Kita berharap untuk selamat. Namun kita juga harus siap kalau di perjalanan terjadi apa-apa. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk takut naik pesawat. Yakinlah, ada Allah Yang Maha Melindungi.
(Dyah Ratna Meta Novia)