Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Dzulhijah karena di bulan ini merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah. Khususnya sembilan hari pertama.

Rasulullah juga bersabda:
أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامُ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ
"Hari-hari di dunia yang paling utama adalah hari-hari sepuluh awal bulan Dzulhijah."
Okezone merangkum terdapat empat amalan yang disunahkan ketika bulan Dzulhijah meski Anda belum bisa menunaikan ibadah haji. Yaitu di antaranya:
1. Berpuasa di sembilan hari pertama
Disunahkan berpuasa di sembilan hari pertama. Terutama di hari Arafah tanggal 9 Dzulhijah. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.."(HR. Ahmad dan Muslim).
قَالَ زِدْنِى. قَالَ «صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ». قَالَ زِدْنِى. قَالَ «صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ». وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا
"Sahabat berkata: "Tambahkanlah Nabi" Maka Nabi bersabda: "Puasalah di bulan-bulan mulia dan tinggalkan. Puasalah di bulan-bulan mulia dan tinggalkan. Puasalah di bulan-bulan mulia dan tinggalkan (diulang tiga kali. Rasulullah menggenggam tangannya lalu melepaskannya)" (HR Ahmad No 20338, Abu Dawud No 2428, Ibnu Majah No 1741, Nasai dalam Sunan al-Kubra No 2743, Thabarani No 18336 dan al Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman No 3738)
2. Memperbanyak amal saleh
Dengan memperbanyak amal saleh di bulan Dzulhijah, seperti bersedekah, mengaji, termasuk berpuasa.
مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيّاَمِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah yang melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama Dzulhijah)." Para sahabat bertanya:” Tidak pula jihad di jalan Allah?” Rasulullah menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya tapi ia tidak kembali/mati syahid" (H.R. Ahmad dan Al-Bukhari dari Ibnu Abbas).
3. Salat Idul Adha
Baik laki-laki maupun perempuan, salat Idul Adha sangatlah disunahkan. Waktu pelaksaanaannya pun sama seperti Idul Fitri, yaitu setelah matahari terbit sampai zawal (matahari condong ke barat).
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Kautsar ayat 1-3:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿١﴾ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿٣
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat (Idul Adha) karena Tuhanmu; dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus."