Sejak awal penciptaan manusia, sesungguhnya iblis sudah menunjukkan keangkuhannya. Bahkan saking angkuhnya ia rela dikeluarkan dari surga.
Suatu ketika iblis diminta bersujud kepada Nabi Adam oleh Allah SWT. Namun iblis menolaknya mentah-mentah sebab ia merasa berasal dari api sedangkan Adam hanya dari tanah. Sifat tinggi hati dan primordial sudah muncul dari dalam jiwa iblis.
Dalam Surat al-A’raf disebutkan,
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menciptakan kamu (Adam) lalu Kami beri kamu bentuk, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’ Mereka pun bersujud, kecuali iblis; ia menolak bersama mereka yang bersujud. (QS [7]: 11)
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ. قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
“Allah berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu bersujud (kepada Adam) ketika Kuperintahkan kepadaMu?’ Iblis menjawab, ‘Kami lebih baik daripada dia: Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Kauciptakan dari tanah’.” (QS [7]: 12)
Padahal Allah meminta iblis bersujud pada Adam hanya untuk menghormati. Bukan menyembahnya.
Iblis merasa kelas dia lebih tinggi karena tercipta dari api.