Selama ini McDonald hanya menyediakan daging ayam dan ikan. Mereka tak pernah menyediakan daging babi atau sapi.
Banyak warganet di Twitter India menilai, jika McDonald tidak paham dengan penggunaan metode Jhatka, yaitu teknik penyembelihan yang tidak membuata hewannya merasa menderita karena dipenggal dalam sekali tebasan.
Selama ini, umat Islam di India pun diperingatkan untuk tidak menyembelih hewan kurban ketika Idul Adha dengan alasan menjaga lingkungan sekitar.
Namun sejumlah aktivis mengatakan, sesungguhnya boikot McDonald hanyalah alat bagi kelompok Hindu sayap kanan untuk menyerang umat Muslim di India.
"Jelas-jelas ada indikasi Islamofobia yang kini sering terjadi di India. Saat ini Hindu sayap kanan sering menggunakan berbagai kesempatan untuk menyerang Muslim," kata seorang aktivis di New Delhi, Shabnam Hashmi.
Hashmi juga mengatakan, jika kelompok ekstrem Hindu sayap kanan mencari kesempatan dan berusaha agar India berubah menjadi negara Hindu.
Presiden Hindu Sena, Vishnu Gupta mengatakan, McDonald telah mengabaikan masalah sensitif yang bisa menyinggung umat Hindu. "McDonald tidak dapat memaksakan daging halal kepada umat Hindu yang mengosumsi Jhatka. Ini tak bisa diabaikan," ujar Gupta.
Menurut Gupta, McDonals harus segera mengubah kebijakan. Jika McDonald tetap menyediakan makanan halal sekaligus jhatka di seluruh wilayah India maka orang-orangnya akan segera melakukan unjuk rasa di restoran-restorannya.