SALAT lima waktu yang terdiri dari subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya wajib dikerjakan umat muslim dalam keadaan apa pun. Bahkan ketika sedang berada di pesawat, salat tersebut tetap wajib dilaksanakan. Hanya saja ketika di pesawat, salat itu bisa jadi tidak sah karena sesuatu hal. Sebagai solusinya, Anda bisa melakukan Salat Lihurmatil Wakti, yaitu ibadah untuk menghormati waktu salat telah tiba.
Ulama Nahdatul Ulama (NU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dalam video ketika dia tengah memberikan kajian kepada para Tenaga Keraja Indonesia (TKI) di Korea Selatan menjelaskan, Salat Lihurmatil Wakti dilaksanakan untuk menghormati waktu salat wajib yang telah tiba.
"Setelah wudhunya (di pesawat) tidak sempurna, wajib salat atau tidak? Wajib. Kalau salat itu, namanya salat setelah wudhunya tidak sempurna, wajib salat atau tidak? musti, wajib. Kalau salat itu namanya Salat Lihurmatil Wakti hanya menghormati waktu, tapi setelah di kos-kosan atau di Korea wajib diqadha. (Red salat Lihurmatil wakti) hanya menghormati waktu (salat), tapi setelah di kos-kosaan atau di Korea wajib di-qadha," kata Gus Baha.
Gus Baha menambahkan, Salat Lihurmatil Wakti adalah anjuran Imam Syafei yang melakukan salat ini untuk menghormati tibanya waktu salat wajib.