Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ummu Aiman, Ibunda Rasulullah yang Tak Pernah Haus Ketika Puasa

Dian Fitriyanah , Jurnalis-Senin, 11 November 2019 |04:00 WIB
Ummu Aiman, Ibunda Rasulullah yang Tak Pernah Haus Ketika Puasa
Ilustrasi. Foto: Shutterstock
A
A
A

NABI Muhammad SAW bersabda, "Ummu Aiman adalah ibuku sesudah ibuku." Ummu Aiman adalah ibunda Rasulullah sosok wanita yang sering meratap dan menangis, banyak berpuasa dan qiyamulail, dan yang hijrah dengan berjalan kaki.

Allah telah memberi ibunda Rasulullah ini minum yang membuatnya tidak pernah merasa kehausan, yakni minuman langit yang menyembuhkan dan mencukupi baginya.

Ummu Aiman r.a. bercerita, "Rasulullah SAW pernah menginap di rumahku. Pada tengah malam beliau bangun dan buang air kecil dalam suatu bejana. Setelah itu, aku pun terbangun dalam keadaan kehausan. Tanpa melihat apa yang ada dalam tembikar itu, aku langsung meminumnya. Keesokan harinya Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Ummu Aiman, buanglah yang ada dalam bejana itu! Aku pun menjawab: Wahai Rasulullah, demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, aku telah meminum apa yang ada dalam bejana itu. Rasulullah SAW tertawa hingga gerahamnya terlihat. Selanjutnya beliau bersabda: 'Sungguh perutmu tidak akan pernah sakit selamanya."

Dikutip dari Buku 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam bahwa ia adalah Barakah binti Tsa'labah ibn Amar ibn Hishn ibn Malik ibn Salamah ibn Umar ibn Nu mân al-Habasyiyyah. Barakah binti Tsa'labah dinikahi oleh Ubaid ibn Hârits al-Khazraji setelah dimerdekakan oleh Rasulullah SAW.

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Dari pernikahan ini, Barakah mendapat seorang putra bernama Aiman dan Aiman ibn Ubaid ibn Hârits al-Khazraji r.a ini memiliki pengaruh besar bagi Islam. Ia ikut melakukan hijrah, berperang, dan berjuang bersama Rasulullah SAW hingga gugur sebagai syahid dalam

Perang Hunain

Ummu Aiman adalah salah seorang budak Abdullah ibn Abdul Muththalib, ayahanda Nabi Muhammad SAW. Ketika siti Aminah melahirkan Rasulullah, sepeninggal ayahandanya, Ummu Aiman mengambil dan merawat beliau hingga dewasa. Ummu Aiman mendidik Rasulullah dengan baik dan tulus.

Karena itu Rasulullah bersabda, "Ummu Aiman adalah ibuku sesudah ibuku." Bahkan, saat berbicara dengannya, Rasulullah saw selalu memanggilnya dengan panggilan: "Wahai ibuku."

Sesudah menikah dengan sayyidah Khadijah, Rasulullah SAW memerdekakan Ummu Aiman. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas ketulusan dan kebaikannya dalam mendidik beliau.

Ummu Aiman yang merupakan ibunda Rasulullah mengumumkan dirinya masuk Islam sejak masa awal dakwah dan menjadi muslimah yang baik. Dengan demikian, ia termasuk salah satu wanita pertama yang ikut hijrah ke Habasyah dan ke Madinah serta mendukung Nabi Muhammad.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement