Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melongok Kehidupan Muslim Tepi Sungai, Berjuang Cari Sumbangan Demi Musala

Novie Fauziah , Jurnalis-Senin, 02 Desember 2019 |19:09 WIB
Melongok Kehidupan Muslim Tepi Sungai, Berjuang Cari Sumbangan Demi Musala
Masyarakat tepi sungai (Foto: Kemenag)
A
A
A

Nafiah menerangkan, keberadaan rumah ibadah menjadi hal penting bagi masyarakat Lok Baintan yang religius.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Madrasah Raudhatul Islamiyah Lok Baintan, M. Rafi’i. Tak hanya musala atau masjid, madrasah juga telah menjadi pusat kegiatan masyarakat Lok Baintan sejak lama.

Ia pun mengisahkan, Madrasah Raudhatul Islamiyah telah berdiri di desa tersebut sejak 62 tahun yang lalu. Dimulai dengan membangun Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 1957, dilanjutkan dengan pembangunan Madrasah Tsanawiyah (MTS) pada tahun 1983 dan Madrasah Aliyah (MA) pada tahun 2013. Selama itu pula, madrasah ini menjadi tempat utama masyarakat Lok Bintan menuntut ilmu.

Di tempat ini, terang Rafi'i, orangtua yang mayoritas adalah pedagang dan petani menitipkan anak-anaknya untuk menuntut ilmu agama sekaligus ilmu pengetahuan lainnya. “Masyarakat di sini sangat agamis dan religius. Keberadaan madrasah di sini sangat mendukung,” katanya.

Tingkat religiusitas yang cukup tinggi ini yang menurut Rafi’i membuat masyarakat lebih memilih pendidikan madrasah dibandingkan sekolah umum. “Masyarakatnya memang religius, oleh karena itu di sini madrasah lebih laku daripada SD negeri,” imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement