Sultan Bin Muhammad Al Qasimi, Anggota Dewan Tertinggi dan Penguasa Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Rabu meresmikan pembukaan Festival Seni Islam Sharjah ke ke-22.
Festival Seni Islam Sharjah kali ini diluncurkan dengan tema, 'Prospek' yang diselenggarakan oleh Departemen Urusan Kebudayaan Sharjah di Museum Seni Sharjah, UEA.
Sultan Bin Muhammad Al Qasimi melakukan tur ke 31 pameran yang diselenggarakan di Museum Seni Sharjah. Pameran itu meliputi pameran berbagai karya seni antara lain seni pahat, kaligrafi, dan lainnya yang mencerminkan kemegahan seni Islam.
Selama tur, Sultan mendengarkan penjelasan rinci dari karya seni yang dipamerkan oleh penyelenggara pameran dan para seniman yang berpartisipasi dalam festival seni Islam tersebut.
Festival ini mencakup tema sejarah, estetika, dan manusia, mengungkapkan simbol sejarah seni Islam kuno dengan mengajak seniman internasional terbaik.
Seperti dilansir Gulf Today, Jumat (13/12/2019), pameran ini menghubungkan antara dunia kuno dan dunia modern, di bawah tema 'Prospek'. Pameran ini membawa perjalanan menuju ranah visual di luar batas ruang, seperti mengagumi kecantikan sambil menutup mata.
Ini adalah praktik imajinasi yang dapat memunculkan alam yang indah dan belum ditemukan sebelumnya.
Festival ini mencakup 253 event, pameran, lokakarya, ceramah, dan mural. Festival ini juga melibatkan 108 seniman yang berpartisipasi dari 31 negara dengan menampilkan 241 karya seni.
Pembukaan Festival ini juga dihadiri oleh Sheikha Nawar Al Qasimi Direktur Yayasan Seni Sharjah, Abdullah Al Owais, Ketua Departemen Kebudayaan, dan sejumlah pejabat senior, sejumlah duta besar, dan perwakilan lembaga seni dan media lokal dan internasional.
Sebelumnya, di hadapan para pejabat senior, diplomat dan penulis, Sultan menerima gelar resmi tamu kehormatan untuk edisi ke-34 dari Guadalajara International Book Fair, FIL 2020, yang akan diselenggarakan dari 28 November hingga 6 Desember 2020.
(Dyah Ratna Meta Novia)