Rais 'Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarahAn-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya yang akrab disapa Habib Luthfi mengatakan, Maulid Nabi sejatinya mampu menguak peristiwa sejarah Nabi dan sahabat sampai para ulama yang ada di nusantara.
"Kita harus bersyukur, hadirnya ulama di Nusantara menghadirkan kegiatan peringatan Maulid Nabi yang mampu menguak peristiwa sejarah Nabi dan sahabat sampai para ulama yang ada di Tanah Air," kata Habib Luthfi saat menghadiri Gema Sholawat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tegal, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir NU Online, menurut Habib Luthfi, ulama merupakan pewaris ilmu Nabi Muhammad SAW yang jasanya tidak perlu diragukan dalam memerdekakan Indonesia. "Sesungguhnya ulama sponsor kemerdekaan RI."
Menurut ulama sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini, para ulama dulu berkorban untuk menjadi sponsor kemerdekaan NKRI sebab bagi mereka itu adalah kewajiban.
"Oleh karena itu sudah sepatutnya generasi sekarang menunjukan rasa terima kasih kepada para pejuang. Tunjukan bahwa kita bangsa yang besar mengerti caranya berterimakasih dan tidak dapat digoyahkan untuk tidak mengucapkan terima kasih," kata Habib Luthfi.
Sementara itu, Bupati Tegal Hj Umi Azizah mengatakan, ada satu hikmah yang bisa kita ambil bahwa perubahan yang beliau Nabi Muhammad SAW lakukan adalah continous improvement. "Perubahan dengan hati yang dilakukan secara terus menerus dan pantang menyerah, ada fighting spirit yang tinggi atau dalam bahasa Alquran disebut semangat fastabiqul khairat," katanya.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal itu menegaskan, kita perlu meneladani tidak hanya sifat-sifat Rasul, tapi juga kiprah beliau sebagai rijalul islah. Semangat perubahan inilah yang patut diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui Gema Sholawat diharapkan juga menguatkan semangat ukhuwah atau persaudaraan antar umat. Segala bentuk intoleransi harus dihindari agar Indonesia semakin damai dan beradab. Sebab hanya lewat kemampuan merawat keberagaman, Indonesia akan tetap utuh, tidak mudah dipecah belah.
(Dyah Ratna Meta Novia)