Pada 1994, Hanan pergi ke wilayah Palestina. Di negeri terjajah tersebut ia mendapatkan pelajaran dan pengetahuan mendalam tentang Islam. Hingga akhirnya ia lebih cepat memutuskan untuk jadi mualaf.
"Saya sedang berjalan di Wadi, jurang yang dalam, di tengah hari yang panas dengan seorang teman dan kami tersesat. Tidak ada ponsel saat itu dan kami kehabisan air. Saya berdoa dengan cara yang belum pernah saya lakukan sebelumnya,” tutur Hanan.
“Saya berdoa jika kami keluar dengan aman, saya akan menjadi seorang Muslim. Itu bukan sesuatu yang saya katakan sebelumnya tetapi menyadari itu ada di dalam diri saya," tambahnya.
Setelah selamat dari ketersesatan itu, ia kembali ke Wales dan mengucapkan dua kalimat syahadat yang merupakan syarat sah masuk agama Islam. Mereka bersyahadat di depan almarhum Imam Sheikh Said.