SEBAGAI bekal di akhirat, setiap Muslim dianjurkan untuk menjalankan amalan sunah. Di antara sekian banyak amalan yang diajarkan dalam Islam adalah puasa sunah.
Guru Nahwu Sharaf dan Alqura Tajwid Pondok Pesantren Al Masthuriyah Ustadz Muhammad Sulaeman Nur mengatakan, ada banyak macam puasa sunah yang bisa dilaksanakan umat Islam, salah satunya adalah Puasa Kamis.
Lalu bagaimana niat Puasa Kamis tersebut? Menurut Sulaeman, lafaz niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi taaalaa.
Artinya: "Saya niat puasa sunah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Namun jika belum sempat membaca niat pada malam hari atau saat sahur, maka bisa dibaca ketika pagi hari.
Sementara itu dikutip dari situs NU Online, dalam kutipan hadist oleh Syekh Abu Zakariya Al-Anshori berikut ini dalam karyanya Fathul Wahhab setidaknya membantu menjawab tentang puasa hari Kamis, yaitu:
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Sementara itu dilansir dari situs resmi Nahdatul Ulama (NU Online), Rasulullah SAW bersabda:
وقال تعرض الأعمال يوم الاثنين والخميس فأحب أن يعرض عملي وأنا صائم رواهما الترمذي وغيره
Artinya: Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan pada saat aku sedang berpuasa." (HR Turmudzi).
(Abu Sahma Pane)