Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah berkembang pesat pada abad ke-19 terutama ketika menghadapi penjajahan Belanda.
Penulis Annemerie Schimmel dalam buku Mystical Dimensions of Islam, menyebut bahwa tarekat bisa digalang untuk menyusun kekuatan untuk menandingi kekuatan lain.
Pada 1888, di Banten pernah terjadi pemberontakan petani yang sempat membuat penjajah Belanda keteteran. Pemberontakan itu dipimpin oleh para ulama dan kiai. Mereka adalah para pengikut Tarekat Qadiriyah yang dipimpin Syekh Abdul Karim dan Kiai Marzuki.
(Abu Sahma Pane)