Semenjak tidak menjabat menjadi RI 1, praktis KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kembali ke komunitas awalnya di Nahdlatul Ulama dan mengasuh para santrinya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Meski kesehariannya tidak sesibuk saat menjadi pemimpin negara, kharisma Gus Dur tidak lekang oleh waktu. Setiap hari kediamannya dikunjungi orang dengan berbagai keperluan. Salah satunya seorang bapak paruh baya berkopiah hitam.
Si bapak setia menanti Gus Dur yang tengah mengisi pengajian bersama para santrinya di ruang utama Masjid al-Munawwaroh. Saking terburu-terburu, si bapak langsung menghambur ke arah Gus Dur usai pengajian. Hadirin lainnya sampai melongo melihatnya.
"Gus, saya minta suwuk," ucapnya sambil menyodorkan sebotol air mineral besar.
Gus Dur tanpa banyak tanya langsung khusyuk berkomat-kamit melayani permintaan si bapak.