Di beberapa pojok rumah tertulis slogan “Bening Bersama Qur’an”. Dari slogan inilah terlihat keluarga ini berkarakter dan telah mewujudkan sebuah pesantren di rumahnya.
Belajar dari kisah tadi, kesempatan mewujudkan pesantren di rumah sangat terbuka pada Ramadhan 1441H. Apalagi Ramadhan kali ini sangat berbeda karena banyak waktu tercipta dalam membangun hubungan antara orangtua dan anak di tengah kebijakan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
Inilah momentum mengubah budaya dan menambah kualitas kesalehan diri dan keluarga yang akan berimbas pada anak cucu di masa depan. Karakter anak keturunan akan terbentuk dengan dasar pola pendidikan dan kebiasaan serta tatanan dimulai dari rumah masing-masing.
Baiti Jannati (rumahku surgaku) tidak lagi menjadi slogan, tetapi sudah saatnya dibuktikan, dirasakan, dan ditingkatkan.
(Baca Juga : Kisah Nabi Zakaria Mati Syahid karena Halangi Pernikahan Terlarang)