Dia menambahkan, betapa merugi, siapapun yang lengah pada akhir Ramadhan, meninggalkan intensitas atau keistiqomahan ibadah yang dibangun sejak awal Ramadhan, dengan meninggalkan akhir Ramadhan tanpa ibadah yang semakin khusyu.
"Kita tidak tahu, jangan-jangan pas kita lengah, justru di situlah malam lailatul qadar datang, di saat kita lelah dan meninggalkan ibadah tarawih justru malah malaikat Jibril dan malaikat lain turun ke bumi membawa rahmat," ucapnya.
Ustadz Ainul menambahkan, jangan sampai kita terlena dengan malas-malasan, harus bangkit pada kesungguhan di akhir Ramadhan ini. Bukan tidak mungkin bila kita istiqomah melakukan ibadah malam berjamaah walaupun di rumah, pada saat tersebutlah kita bisa meraih lailatul qadar.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
"Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah. Muttafaqun ‘alaih." (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).
Dirinya juga mengimbau umat muslim untuk tidak mengendurkan ibadah di malam terakhir Ramadhan ini. Sebab, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan punya keistimewaan yang tidak sama dengan bulan lainnya.
"Perbanyak ibadah seperti shalat wajib dan sunnah, dzikirullah, tadarus Alquran, serta bangun malam. Jangan kendur walaupun kondisi ibadah di rumah sendiri. Insya Allah berkah jika kita Istiqomah," tutupnya.
(Rizka Diputra)