MUNCUL banyak pertanyaan ketika memasuki bulan Syawal. Salah satunya: Mana lebih dulu, membayar utang puasa Ramadhan atau menunaikan puasa sunah Syawal?
Dijelaskan, umat Islam lebih baik membayar utang puasa Ramadhan yang sifatnya wajib. Sementara puasa Syawal bersifat sunah.
"Jawabannya, lebih baik dan lebih afdhal membayar qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu, baru kemudian puasa sunah Syawal," ujar Ustadz dr Raehanul Bahraen M.Sc Sp.PK, seperti dikutip dari akun Twitter @indonesiatauhid, Rabu (27/5/2020).
Adapun alasannya, lanjut alumnus Ma'had Al Ilmi Yogyakarta ini; pertama, lebih cepat menunaikan kewajiban; kedua, ibadah wajib lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala daripada ibadah sunah.
"(Alasan) ketiga, hadisnya menunjukkan urutan yaitu puasa Ramadhan dahulu dan lafaznya diikuti dengan puasa enam hari Syawal. Yang keempat, puasa enam hari bisa disempurnakan setelah Syawal yaitu pada bulan Dzulqo'dah bagi yang ada udzur, misalnya sakit dan lain-lain," jelasnya.
Kemudian alasan kelima, terang Ustadz Raehanul, yakni Allah Subhanahu wa ta'ala mengetahui isi hati hamba-Nya yang sangat ingin puasa Syawal.
Banyak pertanyaan yang muncul, apakah kita Qadha Puasa Ramadhan atau Puasa Syawwal Dahulu?
— Indonesia Bertauhid Official (@indonesiatauhid) May 27, 2020
Jawabannya: Lebih baik & lebih afdhal membayar qadha puasa Ramadhan dahulu, baru kemudian puasa syawwal, dengan 4 alasan. Ada yang bisa menyebutkan alasannya? :) pic.twitter.com/BaUx6CMgah