KITA hidup dalam dunia yang selalu berubah baik secara pelan-pelan maupun dengan sangat cepat. Pada yang pertama, kita sering kali terlena oleh kebiasaan sehingga lebih banyak tidak melakukan persiapan yang cukup dalam bekerja atau berbuat.
Sebaliknya, pada yang kedua banyak hal yang kita anggap cukup sebagai bekal ternyata tidak lagi dapat diandalkan. Banyak hal baru yang mesti kita pelajari dan kita biasakan diri kita dengannya. Ini tidak jarang membuat kita stres, merasa harus menanggung beban yang terlalu berat.
(Baca Juga : 4 Nabi yang Dipercayai Masih Hidup Sampai saat Ini)
Kemarin kita cukup ganti pakaian sehari sekali, walaupun kita melakukan banyak kegiatan di luar rumah. Sekarang keadaannya berubah.
Kita mesti membersihkan badan dan baju kita beberapa kali karena tidak tahu apakah ada virus yang menempel di situ. Sebelum menyebarnya wabah virus korona, kita berjabat tangan, berpelukan atau setidaknya bersentuhan dengan banyak orang, kini dengan anggota keluarga sendiri pun kita mesti ambil jarak.
(Baca Juga: Ketika Kening Bertakwa, Lidah Memfitnah)
Sampai kapan?
Wallahu a’lam. Sampai wabah surut. Apakah itu karena virusnya tidak keluyuran kemana-mana lagi, atau karena ketahanan tubuh kita sudah sedemikian rupa sehingga dapat menangkal Corona. Atau sampai ditemukan cara mengendalikan si Corona yang bersifat siluman bagi mata wadag kita.
(Baca Juga : Viral Video Imam Sholat Idul Fitri Lari Tinggalkan Jamaah karena Didatangi Polisi)
Kapan itu? Hanya Allah yang tahu dan hanya dengan ilmu pengetahuan serta kedisiplinan kita menjaga kebersihan diri dan memperkuat ketahanan tubuh. Tentu semua itu mesti dilandasi kepercayaan penuh bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita dalam berjihad melawan wabah yang tidak kelihatan ini.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News