UMAT muslim Brunei Darussalam kembali melaksanakan sholat Jumat berjamaah untuk pertama kalinya di masjid-masjid setelah lebih dari dua bulan lamanya melarang aktivitas ibadah di masjid demi menekan angka penularan Covid-19.
Meski sudah membolehkan sholat Jumat, para panitia masjid tetap memberlakukan protokol kesehatan seperti mengatur jarak sosial dan mengenakan masker.
Orang-orang terlihat mengenakan masker kesehatan, saat mereka berbaris untuk memindai kode QR BruHealth dan memeriksa suhu. Anggota Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei (RBAF) dan Angkatan Kepolisian Kerajaan Brunei (RBPF), bersama dengan sukarelawan dan anggota komite masjid takmir, saling bahu-membahu memfasilitasi aliran jamaah di titik masuk.
Seperti yang terjadi di Jame ‘Asr Hassanil Bolkiah, Kampung Kiarong, pemindaian helm pintar digunakan untuk memeriksa suhu tubuh dari kejauhan. Begitu berada di dalam masjid, para jamaah meletakkan sajadah mereka sekitar satu meter terpisah, sesuai protokol physical dan social distancing.
Baca juga: MUI: Jalankan Protokol Kesehatan Dapat Pahala dari Allah SWT
Seorang jamaah mengatakan bahwa tindakan itu membuatnya merasa lebih aman dibandingkan ketimbang berada di pusat perbelanjaan atau pasar yang begitu banyak orang.
Sementara itu, anggota Komite Takmir Masjid Rashidah Sa'adatul Bolkiah, juga menyambut ratusan umat untuk sholat Jumat, sambil melaksanakan persiapan menyeluruh dengan memastikan bahwa SOP Kementerian Kesehatan setempat telah diterapkan dengan baik.
Dalam khotbah Jumat pertama sejak penutupan masjid pada 17 Maret, para imam merekomendasikan komunitas muslim untuk bersabar dalam mematuhi arahan yang dikeluarkan oleh pemerintah guna meminimalkan risiko gelombang infeksi Covid-19 baru.
"Islam mendorong umat untuk tabah dalam melakukan tindakan kesalehan dan kebaikan, dalam melarang kesalahan dan dalam mematuhi Allah SWT," kata para imam dalam menyampaikan khotbah, sebagaimana dikutip dari laman borneobulletin, Sabtu, 30 Mei 2020.