"Setiap kali saya punya waktu, saya pergi dengan teman Emirat saya untuk makan malam dengannya dan orang Emirat lainnya. Saya menanyakan semua pertanyaan saya, tentang wanita dan peran mereka, mengapa orang makan dengan tangan mereka, mengapa ini, mengapa itu," ujarnya.
"Semakin banyak mereka menjelaskan, semakin aku penasaran." tambahnya.
Keputusannya itu pun dibantu oleh teman-teman muslimnya di Dubai. Ricardo semakin yakin dan percaya diri, jika pilihannya menjadi mualaf adalah bagian terpenting di dalam hidupnya saat ini.
Sebagai seorang mualaf, tentunya ia harus mengenal rumah ibadah barunya yaitu masjid. Ia pun mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, yakni untuk mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai salah satu syarat menjadi maualaf.
Ricardo mengatakan teman-teman muslimnya dengan senang hati menyambut keputusannya itu untuk menjadi mualaf.