"Dan tidak henti-hentinya hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan nafilah, sehingga aku mencintainya. Apabila ia memohon kepadaku, pasti Aku kabulkan. Jika ia memohon perlindunganKu, pasti aku lindungi" (HR. Bukhari).
Ibadah pada malam hari termasuk amalan yang berat. Bagaimana tidak, saat kebanyakan orang sedang lelap dalam tidurnya, setiap muslim dianjurkan bangun pada sepertiga malam terakhir demi melaksanakan sholat Tahajjud. Karena waktu tersebut sangat berat untuk melakukan ibadah maka sholat malam hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan).
Banyaknya keutamaan di balik sholat malam. Rasulullah SAW sampai mengandaikan, apabila tidak memberatkan umat beliau, niscaya sholat Tahajjud bisa saja dihukumi wajib. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah absen menghidupkan sepertiga malam terakhir dengan melaksanakan sholat Tahajjud.
Selain itu, jika Rasulullah sedang sakit atau lesu badan, ia tetap melaksanakan sholat Tahajjud dengan cara duduk. Meskipun terhitung berat, tidak lantas berarti kita boleh berpangku tangan atau tidak berupaya untuk melaksanakan sholat Tahajjud. Allah SWT menyebut, shalat sunah satu ini sebagai ibadah yang memiliki banyak keutamaan.
(Salman Mardira)