ADA peristiwa unik menjelang Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi ini. Seorang petani di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bernama Parno (60) memiliki hewan kurban sapi seberat 1,2 ton.
Sapi jumbo milik warga Dusun Semaran, Desa jurug, Mojosongo, Boyolali, itu diperlakukan khusus. Sapi tersebut sering diajak berjalan-jalan dan berjemur.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Pemantauan Hewan Kurban Diperketat
Hewan ternak tersebut diberi pakan yang bernutrisi dan diberi perlakuan khusus agar tumbuh gemuk serta sehat. Parno mengaku selalu membawa sapi jumbo tersebut ke rumah saudaranya yang berjarak sekira 300 meter dari rumahnya.
"Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi," ungkap Parno, seperti dikutip dari Solopos, Senin (6/7/2020).
Parno memelihara sapi jumbo di Boyolali itu sejak tiga tahun lalu. Saat itu dia membeli sapi jenis metal tersebut seharga Rp27 juta dari seorang peternak. Bobot sapi saat dia beli masih 600 kilogram atau 6 kuintal.
Menjelang hari raya Idul Adha ini, dia berniat menjual sapinya dengan harga Rp80 juta. Parno mengatakan sapi jantan itu dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban.
Parno menggemukkan sapi jumbo tersebut di kandang di belakang rumahnya di Mojosongo, Boyolali. Setiap hari dia memberi pakan rumput yang memang melimpah di daerahnya.
Baca juga: Curhat Pedagang Hewan Kurban, Penjualan Turun 50 persen
Tidak hanya itu, Parno juga memberi makan sapinya dengan nutrisi seperti konsentrat dan bahan lain. Setiap hari ia mengeluarkan biaya rata-rata Rp60 ribu untuk pakan bergizi tersebut.
"Rata-rata sehari Rp60 ribu untuk pakannya saja. Saya memang memilih makanan yang berkualitas agar sapi saya ini bisa gemuk," jelas Parno saat ditemui di rumahnya.
Biaya perawatan sapi jumbo itu diperoleh dari hasil penjualan susu seekor sapi perah yang juga dipelihara Parno.
"Memang mahal pakannya. Tapi uang buat beli pakan ini dari penjualan susu sapi perah itu," kata Parno menunjuk sapi perah yang dimaksud.