Konten berkualitas itu, kata Masduki, tidak boleh berhenti saat Ramadhan saja. Pada bulan-bulan lain juga harus terus dimunculkan.
Produksi konten berkualitas ini juga bentuk tanggung jawab industri pertelevisian sebagai pemakai frekuensi radio yang terbatas.
“Kami berharap kepada industri pertelevisian, langkah seperti ini tidak hanya berhenti di bulan Ramadhan, ketika produksi televisi sangat bagus, kami juga berharap di luar Ramadhan, bisa melaksanakan konten kreatif yang bagus, sehingga publik kita yang sebenarnya mempunyai hak terbesar frekuensi radio, bisa mendapatkan informasi maupun hiburan bermutu,” katanya.
(Salman Mardira)