Keesokan harinya masyarakat yang ingin menyembah patung-patung itu bertanya siapakah yang menghancurkan patung-patung tersebut. Penjaga kuil itu berkata bahwa Nabi Ibrahim-lah yang melakukannya.
Mereka pun bertanya kepada Ibrahim kenapa dihancurkannya patung-patung itu. Beliau pun menjawab, "Yang memegang kapak itu siapa? Mengapa bertanya pada saya? Tanya saja dia."
Baca juga: Kisah Nabi Yakub Sembuh dari Katarak Sempat Diteliti Ilmuwan, Hasilnya Mencengangkan
Lagi-lagi patung Namrud tidak bisa menjawab. Orang -orang pun terheran karena yang dianggap Tuhan oleh mereka tidak bisa membalas Ibrahim ketika direndahkan.
Pagi berikutnya Ibrahim datang ke istana Namrud dan menentangnya. “Wahai Namrud dari mana kau mengaku tuhan? Kamu ini manusia seperti saya, kamu punya dua mata, punya dua tangan. Kamu lahir dari rahim seorang wanita. Yang menciptakan semua ini adalah Allah,” kata Nabi Ibrahim.
Tidak ada orang yang berani tidak sujud kepada Namrud selama 40 tahun memimpin, hanyalah Nabi Ibrahim saat itu.
Nabi Ibrahim pun ditangkap dan dipenjarakan, di mana Namrud ingin berencana membunuh Nabi Ibrahim. Dengan orang-orangnya, ia merencanakan untuk membakar Nabi Ibrahim. Dibuatnya tungku api yang besar setinggi istananya Namrud. Karena bencinya kepada Ibrahim, ia akan melakukannya dengan maksimal dengan membakar Ibrahim di dalam tungku besar itu.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad, Jadi Yatim Sejak dalam Kandungan
Esoknya Nabi Ibrahim dipersiapkan dilempar ke dalam api yang membara. Namun dengan lindungan Allah, beliau tidak merasakan sakitnya atau panasnya api itu. Beliau dilindungi dengan diperlihatkannya seperti beliau berada di sebuah taman yang indah dan hanya duduk di sana.
Lalu adanya intruksi yang disampaikan Malaikat Jibril untuk menggerak-gerakkan tubuhnya di dalam api. Orang-orang pun bingung mengapa beliau tidak teriak kesakitan di dalam api. Dibiarkannya Ibrahim selama tiga hari.