Dr. Ibrahim ar-Rawi berpendapat bahwa ketika berdiri, keseimbangan pusat-pusat saraf manusia akan berkurang, dan otomatis mengurangi ketenangan. Padahal, ketenangan merupakan syarat terpenting yang harus terpenuhi saat makan dan minum.
Ketenangan tersebut hanya didapat jika seseorang duduk dalam keadaan relaks dan tenang. Dalam posisi duduk, organ pencernaan juga semakin mudah menerima makanan dan minuman.
Selain itu, kebiasaan makan dan minum sambil berdiri juga dapat membahayakan dinding lambung, sehingga (lambung) rentan mengalami radang. Kemudian para pakar radiologi mengatakan, radang tersebut kerap terdapat di area-area lambung yang biasa mendapatkan benturan oleh makanan dan minuman.
Ketika manusia dalam posisi berdiri, proses masuknya makanan ke dalam lambung akan sulit dan terkadang menimbulkan rasa nyeri. Tak jarang, orang-orang yang makan dan minum sambil berdiri tak dapat menikmati makanan dan minuman mereka dengan nyaman.
(Salman Mardira)