HANYA sekira 1.000 orang yang mendapat izin menunaikan ibadah haji tahun ini. Mereka dipilih setelah mendaftar secara daring ke situs yang disediakan Pemerintah Arab Saudi.
Pembatasan jumlah jamaah haji 1441H/2020M akibat masih mewabahnya virus corona (covid-19) secara global, termasuk Arab Saudi. Dari kuota tersebut, 70 persen diberikan kepada warga negara asing (WNA) atau ekspatriat dari 160 negara yang sudah bermukim di sana. Sedangkan sisanya 30 persen untuk jamaah haji lokal, termasuk petugas keamanan dan staf medis.
Baca juga: Haji 2020 Selesai Dilaksanakan, Jamaah Wajib Karantina 14 HariĀ
Orang-orang tersebut dipilih setelah mendaftar melalui situs resmi dan memenuhi persyaratan yang disyaratkan, yakni berusia 20 hingga 50 tahun, tidak memiliki penyakit kronis, tidak menunjukkan gejala covid-19, dan diprioritaskan untuk Muslimin yang belum pernah melasanakan ibadah haji.
Mengutip dari Al Riyadh Daily, Selasa (4/8/2020), banyak langkah yang diambil oleh Pemerintah Arab Saudi untuk membuat pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Mereka menanggung semua biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan perawatan para jamaah haji. Tidak ada biaya sedikit pun yang dikeluarkan jamaah haji alias gratis.
Salah seorang jamaah haji asal India, Ammar Khaled (29), mengatakan pelaksanaan ibadah haji tahun ini di tengah pandemi virus corona (covid-19) terasa sangat berbeda. Namun, ada keberkahan besar di dalamnya.
"Kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan betapa saya merasa diberkahi dan betapa menakjubkan pelayanannya. Mereka telah melakukan setiap tindakan pencegahan," ungkap pemuda yang lahir dan besar di Arab Saudi ini ketika diwawancarai surat kabar Hareetz.
Baca juga: 2.400 Liter Disinfektan Dipakai Setiap Hari untuk Bersihkan Masjidil HaramĀ
Kemudian untuk membuat bebas dari penularan virus korona di antara para jamaah, petugas melakukan sejumlah langkah. Di antaranya menyediakan kerikil lempar jumrah yang biasanya diambil oleh jamaah di sepanjang rute haji. Batu-batu kecil tersebut sudah disiapkan, disterilkan, dan dimasukkan ke kantong plastik.
Lalu jamaah diberi sajadah dan pakaian khusus untuk dipakai selama haji. Perlengkapan ini dilengkapi teknologi nano perak yang disebut-sebut membantu membunuh bakteri serta membuat pakaian tahan air.
Jamaah juga diberi payung untuk melindungi dari sinar matahari. Lalu ada handuk, sabun, pembersih, dan kebutuhan pokok lainnya.