BERBUAT baik dan beramal shaleh sangat dianjurkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan RasulNya. Namun, terkadang kita sebagai manusia kerap lupa, bahwa tak sedikit dari kita yang merasa telah banyak berbuat baik hingga timbul perasaan tinggi hati akan amalan-amalan yang telah dilakukan.
Padahal, hanya Allah yang berhak menilai dan menentukan apakah amal ibadah tersebut layak diterima dan diganjar pahala atau tidak.
Sebagai manusia, tentunya kita harus senantiasa bersikap terpuji, dengan selalu rendah hati ketika melakukan atau mendapat sesuatu yang baik. Sehingga terhindar dari tersiratnya hal-hal buruk di balik perbuatan tersebut.
“Jadi, kita tidak boleh menganggap Allah memperhatikan kita karena amal-amal kita. Benar kita harus beramal, tetapi jangan ujub seakan-akan karena amal itulah Allah menolong kita. Allah tidak terikat dengan amalan kita,” ucap dai kondang KH Abdullah Gymnastiar dikutip dari channel YouTubenya, Aagym Official, Senin (17/8/2020).
Baca juga: Wanita Paling Mudah Masuk Surga, Ini Penjelasan Ustadz Das'ad Latif
Lebih lanjut pendakwah asal Bandung, Jawa Barat ini menjelaskan bahwa pemberian Allah Subhanahu wa Ta'ala tak bisa dinilai sebagai balasan langsung dari panjatan doa yang kita minta kepadaNya. Sebab, Allah akan mengabulkan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
Contohnya ketika kita masih berada dalam rahim, kita belum bisa berdoa, beribadah atau menunaikan amalan, tetapi Allah tetap memberi karuniaNya kepada kita. Manusia diciptakan, diurus, padahal kita masih tidak tahu apapun saat masih di dalam rahim, karena membutuhkan perlindunganNya.
“Oleh karena itu kita maksimalkan ibadah, ikhtiar dan doa kita tetapi jangan menganggap Allah itu memperhatikan kita karena doa-doa kita. Doa saja yang terbaik, dan amal yang terbaik. Nanti hasilnya kalau tidka sesuai dengan yang kita minta, tidak usah kecewa. Kitapun sampai saat ini sudah mendapatkan banyak hal terbaik tanpa kita minta,” tutur Aa Gym.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran