Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah Muharram: Termasuk Bulan Suci hingga Larangan Berperang

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 19 Agustus 2020 |08:43 WIB
Sejarah Muharram: Termasuk Bulan Suci hingga Larangan Berperang
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
A
A
A

MALAM ini atau bertepatan dengan tanggal 19 Agustus 2020 Masehi berlangsung pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Sejumlah hal di masa sebelumnya pun menjadi perenungan terkait pelaksanaan ibadah yang lebih baik ke depannya.

Dalam konteks sejarah, Muharram merupakan satu dari empat bulan istimewa dalam kalender Islam. Masing-masing bulan haram atau suci itu adalah Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Muharram dalam masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan bulan Suro. Hari pergantiannya pun disebut malam 1 Suro.

Baca juga: Asal Usul Bubur Asyura dan Kisah di Baliknya 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram." (QS At Taubah: 36)

Kemudian berdasarkan riwayat hadis dari sahabat Abu Bakroh, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Satu tahun ada 12 bulan. Empat bulan di antaranya adalah bulan haram (suci), tiga di antaranya beurutan yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Kemudian Rajab Mudhar yang diapit bulan Jumada (al akhir) dan Syakban." (HR Bukhari dan Muslim)

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Muharram juga terpilih menjadi bulan pertama dalam kalender hijriah. Hal ini terjadi setelah sahabat Umar bin Khattab pada tahun ke-16 hijriah, selaku khalifah ketika itu, bermusyawarah dengan para pemuka sahabat. Kemudian diputuskanlah Muharram sebagai bulan pembuka untuk kalender hijriah.

Alasan memilih Muharram sebagai bulan pertama dalam penanggalan hijriah karena pada bulan inilah muncul tekad atau azam untuk berhijrah ke Kota Madinah. Sebagaimana diterangkan Ibnu Hajar –rahimahullah– dalam Kitab Fathul Bari (7/335).

Begitu mulianya bulan ini sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menyebutnya sebagai Syahrullah (bulan Allah). Beliau bersabda:

فْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya: "Seutama-utama puasa setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah yakni bulan Muharram, dan seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu, ialah shalat malam." (HR Muslim)

Baca juga: Yuk Puasa Tasua dan Asyura, Ini Niat dan Keutamaannya 

Lantas mengapa bulan suci ini dinamai Muharram?

Dikutip dari Muslim.or.id, Rabu (19/8/2020), Ustadz Ahmad Anshori menjelaskan ada dua pendapat yang alasan penamaan bulan ini.

1. Adanya larangan berperang.

Dinamakan Muharram dari kata haram yang maknanya adalah larangan, sebagai penegasan terhadap keharaman berperang di bulan ini. Sebab dahulu orang-orang Arab mengubah-ubah urutan bulan ini, mereka menghalalkan perang pada suatu tahun kemudian mengharamkan pada tahun berikutnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement