2. Termasuk bulan suci
Dinamakan Muharram karena bulan ini termasuk satu dari empat asyhur al hurum (bulan-bulan haram) yang disinggung dalam Surah At Taubah Ayat 36. Imam Ibnu Katsir –rahimahullah– menyatakan:
ذَكَرَ الشَّيْخُ عَلَمُ الدِّينِ السَّخَاوِيُّ فِي جُزْءٍ جَمَعَهُ سَمَّاهُ «الْمَشْهُورُ فِي أَسْمَاءِ الْأَيَّامِ وَالشُّهُورِ » أَنَّ الْمُحَرَّمَ سُمِّيَ بِذَلِكَ لِكَوْنِهِ شَهْرًا مُحَرَّمًا، وَعِنْدِي أَنَّهُ سُمِّيَ بِذَلِكَ تَأْكِيدًا لِتَحْرِيمِهِ ؛ لِأَنَّ الْعَرَبَ كَانَتْ تَتَقَلَّبُ بِهِ فَتُحِلُّهُ عَامًا وَتُحَرِّمُهُ عَامًا
Artinya: "Syaikh Alamuddin As Sakhowi menyebutkan dalam salah satu jilid karya yang Beliau kumpulkan, yang Beliau beri judul Al Masyhur fi Asma-i al Ayyam wa Asy-Syuhur bahwa dinamakan Muharram karena bulan ini termasuk bulan haram. Adapun menurutku dinamai Muharram sebagai penekanan terhadap keharaman berperang di bulan tersebut. Karena kaum Arab dahulu mengubah-ubah urutan bulan ini, mereka menghalalkan perang di suatu tahun lalu mengharamkan di tahun berikutnya." (Tafsir Ibnu Katsir 4/146)
Baca juga: Menikah pada Bulan Muharam Haram?
Inilah sejarah singkat hadirnya bulan Muharram. Banyak latar belakang di baliknya yang semoga memberikan manfaat kepada semua Muslim. Amin.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)