Syamsul kemudian mengomentari ulama yang berpendapat bahwa hadis dari Aisyah di atas bukanlah hadis tentang sholat tarawih melainkan sholat witir. Padahal, menurut Syamsul, dalam redaksi hadis Aisyah itu sudah jelas bahwa seorang sahabat menanyakan tentang sholat Rasul di bulan Ramadan, maksudnya adalah sholat tarawih.
Selain itu, hadis Aisyah juga ditempatkan di dalam kumpulan hadis-hadis tentang sholat tawarih, bukan di sholat witir.
“Karena itu jumlah sholat tarawih yang dikerjakan Nabi itu adalah 11 rakaat dengan witirnya,” tegas.
(Vitrianda Hilba Siregar)