SUKSES terkadang membuat seseorang menjadi lupa. Saat karier berada di puncak atau ketika bisnis berada di top level membuat seseorang lupa, termasuk lupa bersedekah dan berbagi. Padahal harta adalah hanya sekadar titipan dari Allah Ta'ala.
ุขูู ููููุง ุจูุงูููููู ููุฑูุณูููููู ููุฃููููููููุง ู ูู ููุง ุฌูุนูููููู ู ู ูุณูุชูุฎูููููููู ููููู ููุงูููุฐูููู ุขูู ููููุง ู ูููููู ู ููุฃููููููููุง ููููู ู ุฃูุฌูุฑู ููุจููุฑู
โBerimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.โ (QS. Al Hadiid: 7).
Baca Juga:ย Hukuman Berzina, Dosa yang Ditanggung Pelakunya di Dunia hingga Akhirat
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa harta hanyalah titipan Allah karena Allah Taโala firmankah (yang artinya), โHartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya.โ Hakikatnya, harta tersebut adalah milik Allah. Allah Taโala yang beri kekuasaan pada makhluk untuk menguasai dan memanfaatkannya.
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan bahwa, Al Qurthubi rahimahullah menjelaskan, โAyat ini merupakan dalil bahwa pada hakekatnya harta itu milik Allah. Hamba tidaklah memiliki apa-apa melainkan apa yang Allah ridhoi. Siapa saja yang menginfakkan harta pada jalan Allah, maka itu sama halnya dengan seseorang yang mengeluarkan harta orang lain dengan seizinnya. Dari situ, ia akan mendapatkan pahala yang melimpah dan amat banyak. โ
Baca Juga:ย Perayaan Ulang Tahun Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Al Qurtubhi rahimahullah sekali lagi mengatakan, โHal ini menunjukkan bahwa harta kalian pada hakikatnya bukanlah milik kalian. Kalian hanyalah bertindak sebagai wakil atau pengganti dari pemilik harta yang sebenarnya. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya untuk memanfaatkan harta tersebut di jalan yang benar sebelum harta tersebut hilang dan berpindah pada orang-orang setelah kalian. โ
Melansir laman Rumaysho disebutkan, dijelaskan alasan untuk orang yang menginvestasikan hartanya di jalan Allah. Lihatlah Abud Dahdaa radhiyallahu โanhu, di saat Allah melimpahkan padanya nikmat harta yang begitu melimpah, ia pun tidak melupakan Sang Pemberi Nikmat. Bagaimanakah dengan kita?
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
(Vitri)