Militer adalah salah satu institusi yang paling berhasil mengintegrasikan Muslim. Pejabat militer dan pakar luar mengatakan bahwa hal itu seharusnya dapat berfungsi sebagai model untuk seluruh Prancis.
Keberhasilan tersebut ditengarai terinspirasi dari hal serupa yang dilakukan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang berada di depan masyarakat Amerika lainnya dalam mengintegrasikan orang kulit hitam Amerika di tengah isu rasial yakni white supremacy.
Baca juga: Mimpi Haji Menurut Islam, Begini Penjelasannya
Di negara di mana ekspresi keagamaan dalam pengaturan pemerintah dilarang, dan di mana manifestasi publik Islam sering digambarkan sebagai ancaman bagi persatuan Prancis terutama setelah serangkaian serangan Islam sejak 2015, tempat Islam yang tidak terbantahkan di militer tersebut tentu menjadi fenomena yang sulit dipercaya.
Seorang tentara lain yakni Sersan Azhar (29) mengatakan bahwa ia dibesarkan menghadapi diskriminasi sebagai seorang Muslim dan kesulitan menjalankan agamanya ketika bekerja di sebuah restoran sebelum bergabung dengan militer. Namun saat menjadi tentara, dia bisa menjalankan agamanya tanpa dicurigai.
Baca juga: Khutbah Jumat tentang Qurban dan Haji Menyambut Hari Raya ldul Adha
Usut punya usut, hal tersebut dikarenakan tentara Prancis 'dipaksa' untuk hidup bersama, sehingga pasukan yang berasal dari semua latar belakang tersebut dapat lebih mengenal satu sama lain dibanding keadaan yang terjadi di lapisan masyarakat lainnya.
"Dalam tentara, Anda memiliki semua agama, semua warna kulit, semua asal-usul," ucap Sersan Azhar, "Jadi itu memungkinkan keterbukaan pikiran yang tidak Anda temukan dalam kehidupan sipil."
Sungguh indah ya toleransi ala militer Prancis tersebut. Semoga seluruh lapisan masyarakat Prancis juga bisa menerapkan hal serupa.
(Hantoro)