Aulia Akbar, perencana keuangan dan financial educator, merangkum empat strategi pintar menabung untuk naik haji. Apa saja? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari Solopos.
1. Tabungan rencana haji
Jika melihat besarnya jumlah dana pendaftaran haji, tentu saja hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan keuangan dengan baik. Jika Anda tidak memiliki dana tunai yang bisa dialokasikan langsung, maka menabung secara berkala di tabungan rencana haji. Misalnya, melalui tabungan penyelenggara BPIH, adalah cara yang paling tepat untuk menutupi biaya pendaftaran haji ini.
Sisihkanlah uang minimal 10 persen dari penghasilan bulanan untuk mengumpulkan setoran awal biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH). Gunakanlah kalkulator waktu menabung yang ada di laman Kementerian Agama untuk mempermudah proses menabung Anda.
Anda bisa memangkas waktu lebih singkat dengan memasukkan sebagian tunjangan hari raya (THR) ataupun bonus tahunan ke tabungan tersebut.
Baca juga: Hari Raya Kurban Identik dengan Bakar Sate, Yuk Ketahui Asal-usul dan Maknanya
2. Alokasikan dana rencana haji di instrumen tepat
Dari durasi antrean ibadah haji yang cukup lama, Anda bisa mengalokasikan dana persiapan haji ke instrumen investasi. Jika Anda berniat menabung sendiri untuk setoran awal BIPIH, tentukanlah berapa lama Anda menargetkan dana tersebut untuk terkumpul.
Apabila jangka waktunya cukup dekat, maka sangat disarankan mengumpulkan dana tersebut ke instrumen keuangan rendah volatilitas sebut saja seperti tabungan bank biasa maupun reksa dana pasar uang.