UCAPAN Idul Adha adalah salah satu yang banyak dikirim ketika momen Lebaran Haji. Lazimnya Lebaran, kaum Muslimin saling melempar ucapan selamat, baik secara langsung maupun melalui telepon dan media sosial.
Ucapan selamat Idul Adha biasanya disertai doa dan permohonan maaf. Lantas, bagaimana hukum mengucapkan selamat hari raya dan adakah tuntunannya sesuai syariat Islam?
Baca juga: Deretan Ucapan Idul Adha, Bermakna Penuh Doa dan KebaikanÂ
Menurut dai dan juga alumnus Pondok Pesantren Al-Shigor Al-Islamy Al Dauly Cirebon, Jawa Barat, Ustad Ro'fat Hamzie, ulama empat madzhab berbeda pendapat mengenai hukum mengucapkan selamat hari raya.
"Jika ditanya hukum mengucapkan hari raya, ada yang bilang mubah, tapi tidak bid'ah. Ada yang bilang sunah, tapi tidak bid'ah. Sedangkan Imam Syafi'e berpendapat sunah," kata Ustadz Ro'fat Hamzie kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, diriwayatkan dalam sebuah hadis, ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bertemu hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, beliau berkata "Taqabbalallahu minna wa minka" yang artinya 'Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan juga engkau'.
Baca juga: Kementerian Arab Saudi: Tidak Ada Kasus Covid-19 di Antara Jamaah HajiÂ
Kemudian dijawab dengan kalimat "Na'am taqabbalallahu minnaa wa minka" yang artinya 'Iya, semoga Allah menerima amal ibada kami dan engkau'.
"Melalui sanad Hasan dari Jabir bin Nafir dia berkata bahwa sahabat Rasul ketika mereka bertemu pada hari raya Idul Fitri atau Idul Adha saling berkata 'Taqabbalallahu minna wa minka (semoga Allah menerima amal ibadah kami dan engkau)'," ujar Ustadz Ro'fat.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
(han)